Bab 9. Menerpakan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil

Ragam hias terdapat pada bangunan rumah tinggal, peralatan rumah tangga, senjata tradisional, dan pada tekstil. Perkembangan dan pertumbuhan ragam hias pada benda tekstil mengikuti mode dan trend saat ini. Ragam hias pada tekstil telah diterapkan sejak lama melalui pakaian-pakaian adat yang ada di Indonesia.

Ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun, membordir, menyulam, dan melukis. Bahan tekstil dibuat dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan beragam pola jalinan. Membuat bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenun tradisional maupun modern. 

Jenis tekstil dapat diketahui dari perbedaan jenis benang dan permukaan teksturnya. Benang dibuat dari bahan alam atau bahan buatan, contohnya Benang katun dibuat dari kapas, Benang sutera dibuat dari serat yang berasal dari kepompong ulat sutera. 

Kain wol dibuat dari bulu domba. Bahan benang buatan, misalnya dakron, polyester dan nilon, digunakan untuk membuat tekstil dengan jenis tertentu. Bahan benang yang lain, misalnya serat agel dan serat rami, digunakan untuk produk tekstil lain, seperti tas dan makrame.

Berikut contoh ragam hias pada tekstil :
1. Batik pesisir dengan ciri khas flora dan warna-warna yang cerah :
2. Batik parang yang menunjukkan pengulangan pola :
3. Batik pesisir dengan ciri khas pada pengembangan flora :
4. Keraton dengan ciri khas batik :
Berikut contoh alat tenun tradisional :
Jenis-jenis bahan tekstil memiliki sifat yang berbeda-beda yaitu :
  1. Katun memiliki sifat menyerap air, mudah kusut, lentur, dan dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi
  2. Wol memiliki sifat sangat lentur, tidak mudah kusut, dapat menahan panas, apabila dipanaskan menjadi lebih lunak
  3. Sutera memiliki sifat lembut, licin, berkilap, lentur, dan kuat. Bahan sutera banyak menyerap air dan memiliki rasa sejuk apabila digunakan
  4. Tekstil dari bahan polyester dan nilon memiliki sifat tidak tahan panas, tidak mudah kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan jika dicuci cepat kering

Bahan tekstil dapat diberi pewarna alami ataupun buatan. Masing-masing bahan pewarna memiliki sifat dan jenis yang berbeda-beda. Pewarna alami dihasilkan dari ekstrak akar-akaran, daun, buah, kulit kayu, dan kayu. Pewarna alami, misalnya soga dan kesumba. Pewarna buatan (sintetis) dibuat dari bahan kimia, misalnya naptol dan indigosol. 

 
 
 
Kirim Pesan
Klik
Admin Herta
Terimkasih sudah menghubungi kami.Silahkan klik kotak di bawah!