Tari kreasi merupakan pengembangan tari rakyat dan tari klasik. Tari kreasi baru muncul karena ada panduan gerak dari daerah lain atau masuknya gerak tari dari negara lain, dikembangkan dengan unsur tradisi dan iringan musik yang bervariasi.
Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan artistik yang bersifat individual dan lebih mengutamakan ekspresi dan estetika dibanding pertunjukan.
Tari kreasi adalah tari yang koreografi nya bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola tari yang sudah ada. Terbentuknya tari kreasi dipengaruhi oleh gaya tari daerah lain, negara lain atau hasil kreativitas penciptanya.
Contoh tari kreasi yaitu Tari Gebyar Trompong, Tari Oleg Tambulilingan, Tari Manuk Rawa (Bali), Tari Karonsih (Jawa tengah), Tari Kipas, dan Tari Mainang Pulo Kampu (Sumatra).
Tari kreasi memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda dengan kawasan Asia. Perkembangan seni tari terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman yang memunculkan keragaman seni tari di Nusantara dan di luar Nusantara (mancanegara).
Tari kreasi dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Tari kreasi berpolakan tradisi
Tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi dalam hal koreografi, musik/karawitan, tata busana, rias, dan tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya. Contohnya, Tari Nandak Gojek dari Betawi, yang ditarikan oleh siswi SMK Negeri di Jakarta Jurusan Seni Tari.
Tari Nandak Gojek diciptakan tahun 2014 oleh siswi SMK dengan bimbingan guru kesenian, tari ini berangkat dari pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng dan properti tari berupa payung.
Berikut contoh gerakan tari Nandak Gojek :
2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi) :
Tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola tradisi dalam hal koreografi, musik, rias, busana dan tata teknik pentasnya. Contoh tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer karya Wiwit jurusan Seni Tari UNJ. Berikut contoh gerakannya :
Tari Gegot adalah tari Betawi yang diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini Kisam tahun 1976. Merupakan tarian yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang sedang menjalankan masa remajanya, canda dan tawa mewarnai kehidupannya.
Ide tarian ini berawal dari karakter topeng, panji dan jingga, yang mewakili kehidupan keseharian manusia, sehingga menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak canda dapat diartikan sebagai kebersamaan. Iringan Tari Gegot adalah musik Topeng Betawi, yaitu kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek, serta rebab. Tari sebagai pertunjukan (theat ri cal dance).
Tari jenis ini adalah tari yang disusun sengaja untuk dipertontonkan. Oleh karena itu, dalam penyajiannya mengutamakan segi artistiknya, penggarapan koreografi yang baik, serta tema dan tujuan yang jelas. Berikut contoh busana dan tata rias Tari Gegot :
Tari Ronggeng Blantek diciptakan tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Tari Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater Betawi berjudul Topeng Blantek, di mana ketika memulai pertunjukan topeng diawali dengan pertunjukan tari yang disebut Ronggeng Blantek.
Dalam perkembangannya, Tari Ronggeng Blantek menjadi tarian lepas dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan tamu.
Berikut contoh Tari Ronggeng Blantek :
Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku yang pertunjukannya berdasarkan tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila, Serua. Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola. Loliyana berasal dari kata Lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan hasil laut.
Proses panen Lola diawali dengan pesta rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan dilaksanakan.
Tari Saman adalah tarian Suku Gayo yang ditampilkan untuk merayakan peristiwa penting dalam adatnya. Syair dalam Tari Saman menggunakan bahasa Gayo dan ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tari Saman berasal dari Aceh, didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo, Aceh Tenggara.
Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai daftar representatif budaya warisan manusia dalam sidang ke 6 komite antarpemerintah untuk perlindungan warisan budaya UNESCO di Bali, 24 November 2011.
Berikut contoh Tari Saman :
Keunikan gerak tari tradisi terlihat dari motif gerak yang terdapat pada tari tersebut. Setiap daerah memiliki keunikan gerak yang beraneka ragam. Di daerah Betawi memiliki motif gerak pakblang, di Bali memiliki motif gerak agem, dan sebagainya. Dari berbagai motif gerak dapat dikolaborasikan, sehingga dikembangkan menjadi gerak baru dan tercipta tari kreasi baru.
Daftar Pustaka :
Milasari, Heru S., Siti M., dan Jelmanto. 2018. Seni Budaya SMP/MTs IX. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.